Search

Home / Khas / Sosial Budaya

Dua Dekade XXX Band di Pentas Musik Bali

Editor   |    11 Oktober 2023    |   22:53:00 WITA

Dua Dekade XXX Band di Pentas Musik Bali
XXX Band dan Jayagiri Production Band saat temu media Launching Album “Ulian BTA” di Denpasar, Selasa (10/10/2023). (foto/adhi)

NUANSA kisah cinta asmara sangat kental mendominasi lagu-lagu XXX Band yang beraliran pop rock di jagat pentas musik Bali selama dua dekade.    

Sejak album pertama diluncurkan tahun 2003 hingga ketujuh pada 2023 ini, kisah asmara menjadi lagu-lagu digemari fans XXX Band yang populer disebut Mister-X.

“Meski sebagian besar bertemakan kisah cinta, namun sebagian lagu-lagu XXX Band juga menyampaikan pesan sosial terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat saat itu, serta lagu-lagu tradisional yang dikemas lebih modern sebagai upaya pelestarian budaya Bali,” jelas Produser Jayagiri Production I Gusti Ngurah Murthana sekaligus Manajer XXX Band saat temu media Launching Album “Ulian BTA” di Denpasar, Selasa (10/10/2023).

Lebih jauh pria yang akrab disapa Rahman ini menyampaikan bahwa album ketujuh dikemas menarik. “Lagu-lagunya kami rilis di kanal Youtube dalam bentuk video lirik, untuk memudahkan Mister-X menyanyikan lagu-lagu XXX Band kegemarannya,” kata Rahman.

Album bertajuk Ulian BTA ini berisikan 9 lagu perpaduan tema asmara dan permasalahan sosial budaya. Dua single telah dirilis pada tahun 2019, yaitu lagu Siat Tipat Bantal ”Aci Rah Pengangon" dan lagu “Jreeng” di tahun 2020.

Selain itu dalam album tersebut terdapat judul Tembang Tresna, Dasar Hati, Suud Ngambul, Yen Mula Saja Seken, yang diselipi lagu anak (gending rare) Pul Kidu-Kidu dan satu lagu berbahasa Indonesia dengan judul Biarkan Mencintaimu.

Menariknya, lagu bertema “BTA (Bli Tresna Adi)” rupanya menjadi salah satu lagu favorit dan seakan menjadi ciri khas XXX Band sejak album kedua hingga album ketujuh ini.

Awalnya di album kedua tahun 2004 bertitle Jingkrak-Jingkrak muncul tajuk lagu BTA yang semula tidak diunggulkan, namun ternyata melesat menjadi lagu yang cukup digemari mister-X. Lagu bertema BTA kembali muncul di album ke-3 (Bikul Pisuh) pada tahun 2006 dengan tajuk “Seken BTA” dan di tahun 2008 pada album keempat (Sangut Delem) kehadiran lagu berjudul “100% BTA” menjadi salah satu lagu favorit mister-X.

Bahkan pada album Nak Bali yang diluncurkan tahun 2010, muncul dua lagu versi BTA yaitu: “Kanti Mati BTA” dan “Suba Kadung BTA”. Di tahun 2013 ketika meluncurkan Album Wellcome To Bali, XXX Band juga menyisipkan satu lagu judul BTA yaitu Kaden Saja BTA. Tema BTA yang seakan menjadi ciri khas XXX dikukuhkan dengan lagu Ulian BTA yang juga menjadi judul album yang menjadi istimewa karena dirilis bersamaan dengan perayaan 20 Tahun XXX Band berkarya ini.

Perjalanan panjang 20 tahun di dunia musik pop Bali membuat XXX Band makin matang dan solid. Kehadiran duo vokalis dengan karakter suara masing-masing, Rahtut dan Rahtwo menjadikan XXX Band unik dan khas.

Rahming yang setia di gitar, Rah Alit di Drum dan Angga di Bass serta musisi kawakan Sila pada keyboard membuat penampilan XXX Band selalu ditunggu mister-X dalam setiap pementasannya.

Meski sempat vakum aksi panggung saat pandemi beberapa waktu lalu, namun motor XXX Band, Rahtut terus berkreasi dan menulis lirik-lirik lagu. “Selama pandemi tetap berkreasi dan berkarya membuat lagu-lagu sehingga dua lagu sempat dilaunching semasa pandemi di tahun 2019 dan 2020,” jelas Rahtut.

Perjalanan panjang 20 tahun sebagai musisi pop Bali tidak ditempuh dengan mudah. “Ada cerita suka duka dan masa naik turun yang dialami XXX Band,” ujar Rahman lagi.

Namun karena sebagian besar anggota band ini merupakan keluarga sehingga setiap masalah diselesaikan secara bersama-sama dalam suasana kekeluargaan. Masing-masing personel berupaya selalu bersama dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.

“Serta adanya kesamaan persepsi bahwa sebagai seniman perlu wadah menyalurkan hobby bermusik dan terus berkarya untuk memberika penampilan dan hiburan terbaik bagi masyarakat membuat XXX Band tetap solid dan terus berkarya,” pungkas Rahman. (adhi/sut)


Baca juga: Kisah Mistis Pelinggih Mobil di Desa Sangket