Search

Home / Khas / Ekonomi

Anggur Terbuang Dijadikan Rupiah

Editor   |    19 November 2023    |   19:16:00 WITA

Anggur Terbuang Dijadikan Rupiah
Produk olahan anggur Kelompok Wanita Tani (KWT) Amertha Nadi Desa Banjar, Buleleng. (foto/suteja)

SEBUTAN orang kreatif dapat mengubah sampah menjadi rupiah, sepertinya tepat diberikan kepada Nyoman Ratna Dewi (35).

Melalui olah kreatifitasnya, ia mempu mengubah buah anggur hitam sebelumnya sering terbuang sia-sia setelah panen raya menjadi produk yang menghasilkan secara ekonomi.

Ratna Dewi dengan membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Amertha Nadi Desa Banjar, Buleleng, berhasil mengolah buah anggur terbuang itu menjadi produk variatif yang mampu meraup omzet jutaan rupiah per bulannya.

Ratna Dewi menceritakan bahwa ide ini muncul setelah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DisdagperinkopUKM) Buleleng.

Lalu dengan bantuan sejumlah sarana prasarana dari pelatihan tersebut, KWT Amertha Nadi berhasil menghasilkan sembilan produk unggulan. Mulai dari sari buah anggur, dodol anggur, brem anggur, kerupuk kulit anggur, sirup anggur, selai anggur, kismis, kopi biji anggur dan iwel anggur.

"Manfaat pelatihan ini sangat besar bagi KWT dengan menghasilkan produk unggulan dari buah anggur, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan perekonomian di desa kami," ungkap Ratna Dewi, Minggu (19/11/2023) di Singaraja.

Meskipun baru merintis beberapa bulan yang lalu, olahan buah anggur ini telah menarik perhatian masyarakat di sekitar desa. Bahkan terkadang ada yang memesan dalam jumlah besar pada event tertentu. Sari buah anggur menjadi produk favorit yang memiliki banyak khasiat dan daya tahan yang lama, baik di freezer maupun di suhu pendingin biasa.

Ratna Dewi juga menyebutkan bahwa bantuan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) sangat membantu, tidak hanya dari segi sarana prasarana, tetapi juga dalam perizinan, pengemasan, desain produk, dan pemasaran. Hal ini membuat penjualan produk anggur optimal.

"Ke depan, saya berharap dapat mengembangkan pasar di Buleleng dan bahkan di luar Buleleng dengan inovasi produk yang lebih bervariasi," ucap Ratna Dewi. (suteja)


Baca juga: Primadona Buah Naga dari Bali Utara