Search

Home / Khas / Edukasi

Kebun Raya Pertama Karya Anak Bangsa

Editor   |    02 Juli 2023    |   21:29:00 WITA

Kebun Raya Pertama Karya Anak Bangsa
Pemandangan Kebun Raya Bedugul. (shutterstock)

KEBUN Raya Eka Karya yang lebih dikenal dengan sebutan  Kebun Raya Bedugul adalah kebun raya pertama karya anak bangsa Indonesia.

Bedugul adalah sebuah kawasan wisata sejuk di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut yang sangat terkenal di Bali. Panorama pegunungan dan danau menjadi sajian utama, letaknya ada di tengah pulau antara Denpasar dan Singaraja. Tepatnya di Kabupaten Tabanan, sekitar 55 kilometer arah utara ibu kota provinsi atau sekitar 20 km selatan Singaraja.

Di sana, ada tiga gugus danau kawah hasil letusan Gunung Lesung, gunung api purba. Yakni, Danau Beratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan yang diwarnai kehadiran puluhan pura atau rumah ibadah umat Hindu Bali.

Salah satu yang terkenal adalah Pura Ulun Danu di Beratan, danau seluas 159 kilometer persegi dan titik terdalam mencapai 88 meter. Pura Ulun Danu dengan empat kompleks pura yang telah berdiri sejak abad 17 lampau dan danau berdimensi panjang 75 km dan lebar 25 km ini ada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti.

Mengutip data Balai Pelestarian Budaya Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, keempat kompleks pura di dalam Pura Ulun Danu meliputi Pura Lingga Petan, Pura Penataran Puncak Mangu, Pura Terate Bang, dan terakhir adalah Pura Dalem Purwa.

Masih di desa yang sama, terdapat pula objek wisata yang tak kalah menariknya. Namanya objek wisata itu adalah Kebun Raya Eka Karya atau dikenal sebagai Kebun Raya Bedugul yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Inilah kebun raya pertama yang didirikan oleh putra bangsa Indonesia, yakni Kusnoto Setyodiwiryo, selaku Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam, bersama I Made Taman, Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam.

Didirikan pada 15 Juli 1959, awalnya Kebun Raya Eka Karya luasnya hanya mencapai 50 hektare, namun berkembang menjadi 157,5 ha sejak awal abad 21 dan membuatnya sebagai kebun raya terluas di Indonesia dengan aneka koleksi tumbuhan langka dan menjadi endemik di Tanah Air.

Sejak awal pendiriannya, Kebun Raya Eka Karya difungsikan sebagai pusat konservasi ex-situ untuk tumbuhan pegunungan tropika khas Indonesia Timur khususnya tumbuhan berdaun jarum atau Gymnospermae. Koleksi awal banyak didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat seperti Araucaria bidwillii, Cupresus sempervirens dan Pinus masoniana.

Jenis lainnya yang merupakan tumbuhan asli daerah Bedugul, antara lain, Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana. Kebun Raya Eka Karya juga mengoleksi beberapa jenis tanaman seperti anggrek, tumbuhan paku, begonia, kaktus, dan tanaman yang dipakai untuk upacara adat Hindu Bali.

Taman Tematik

Seperti dikutip dari website Kebun Raya Bali, koleksi tumbuhan tertua di kebun raya ini berasal dari genus Ficus dan telah berumur lebih dari 100 tahun dan bisa dijumpai di Hutan Rasamala, salah satu kawasan tematik Kebun Raya Bedugul. Kawasan tematik itu di antaranya Taman Usada seluas 1.600 meter persegi dan berisi sekitar 300 jenis tumbuhan obat dari berbagai kabupaten di Pulau Dewata.

Berikutnya ada Taman Surya Nirwana di sisi timur Kebun Raya Bedugul dengan panorama Danau Beratan dan Bukit Pengelengan dan berkonsep amphitheatre, biasanya dipakai untuk tempat pertunjukan atau panggung terbuka. Ada pula Taman Rhododendron, namanya diambil dari sejenis bunga eksotis, berbau harum dan warnanya cerah. Koleksinya sebanyak 20 jenis dan 155 spesimen yang berasal dari Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, sekitar Bali meski ada juga hasil persilangan dari Taiwan, Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang.

Tanaman paku ikut pula dibuatkan kawasan khusus diberi nama Taman Cyathea di atas lahan 2 ha, paling luas di antara kawasan tematik lainnya. Ada lebih dari 80 jenis Cyathea termasuk paku pohon Cyathea contaminans dan Cyathea latebrosa di samping paku kidang (Dicksonia blumei) yang berasal dari Bukit Pohen, Tabanan.

Taman Bambu berisi 58 jenis bambu lokal Indonesia dan enam bambu endemik Bali turut mewarnai Kebun Raya Bedugul bersama Taman Teratai yang berisi kolam enam tingkat. Taman Panca Yadnya berisi 580 tanaman dari 42 suku, 81 marga, dan 130 jenis tumbuhan. Jenis tanaman yang menjadi koleksinya seperti pohon dadap, sirih, pisang, dan paku sayur.

Sementara itu, kaktus dan begonia dibuatkan sebuah tempat khusus bertema rumah kaca. Dalam rumah kaca seluas 500 m2, Kebun Raya Bali memelihara 68 jenis kaktus (Cactaceae).  Kaktus adalah tanaman yang biasa tumbuh di daerah gurun yang panas. Dengan daun yang telah termodifikasi menjadi duri kaktus dapat hidup di daerah yang kering.

Namun kaktus ternyata juga mampu tumbuh dan berkembang di daerah dataran tinggi berhawa dingin seperti Kebun Raya Bedugul. Beberapa jenis di antaranya bahkan ada yang tingginya lebih dari 5 meter. Koleksi kaktus di rumah kaca spesial ini juga berasal dari Meksiko, Jerman, dan Argentina. Misalnya Echinocactus grusonii, Cephalocereus senilis, Mammillaria durispina, Espostoa lanata, Opuntia sp., dan Cleistocactus micropetalum.

Rumah kaca khusus begonia banyak didominasi jenis Begonia rex yang memiliki variasi daun berwarna indah seperti perak, hijau, merah, atau variasi dari corak tadi. Ada sekitar 213 jenis begonia tumbuh di Indonesia dari sekitar 1.700 jenis di dunia. Selain begonia yang tumbuh di alam, koleksi Kebun Raya Bedugul juga terdiri atas begonia hibrida bernama Begonia tuti siregar dan beberapa lainnya. Tercatat ada lebih dari 920 spesimen dari 94 jenis koleksi tanaman ini telah berkembang di dalam rumah kaca khusus begonia Kebun Raya Bedugul.

Kebun Raya Bedugul ikut dilengkapi enam patung besar di Ramayana Boulevard yang berlatar belakang Bukit Pengelengan dan menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung untuk berfoto. Kebun raya ini buka setiap hari dan waktu kunjungannya Senin sampai Jumat pukul 8.00 WITA dan tutup 16.00 WITA. Sedangkan di akhir pekan serta libur nasional beroperasi sejak pukul 8.00 WITA dan tutup 17.00 WITA dengan membayar tiket masuk Rp30 ribu per orang seperti dikutip dari website www.tiketkebunraya.id.

Setiap tahunnya Kebun Raya Bedugul dikunjungi oleh sekitar 700 ribu orang. Untuk menuju Kebun Raya Bedugul dapat ditempuh melalui perjalanan darat selama 1,5 jam dari ibu kota Denpasar, atau jika dari Singaraja maka dapat dijangkau dalam waktu sekitar 45 menit. Disarankan membawa atau menyewa motor, mobil, atau bus bagi rombongan karena tidak tersedia angkutan umum yang melewati Kebun Raya Bedugul. (adi/sut)


Baca juga: Gedong Kirtya, Museum Menyimpan Lontar dan Buku Tua