Search

Home / Khas / Kesehatan

Minyak Cukil, Usada Bali dari Kedalaman Laut

Editor   |    13 April 2024    |   20:03:00 WITA

Minyak Cukil, Usada Bali dari Kedalaman Laut
Jro Mangku Gde Sukita dengan produk minyak cukil hasil olahanya, Sabtu (13/4/2024) di Buleleng. (foto/suteja)

TREN penggunaan obat-obatan herbal termasuk usada Bali semakin banyak dipercaya khasiatnya oleh masyarakat dewasa ini.

Pasalnya, obat herbal tersebut dikenal dengan minimnya efek samping yang sering ditemukan pada obat-obatan kimia, serta keamanan penggunaannya yang terbukti bagi semua kalangan usia.

Dalam ranah pengobatan alami usada Bali, salah satu produk yang tengah menjadi perbincangan adalah minyak Cukli, sebuah ramuan herbal yang dipercaya memiliki sejumlah manfaat mengagumkan bagi kesehatan.

Adalah Jro Mangku Gde Sukita yang menjadi penekun usada Bali dari produk minyak sejak tahun 2015 yang digadang-gadang juga dipercaya untuk menyembuhkan penyakit yang berasal dari cetik (racun buatan manusia).

Sukita ditemui Sabtu (13/4/2024) di Banjar Dinas Dawan, Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng, mengatakan minyak Cukli tak hanya sekadar sebuah produk, tetapi sebuah warisan turun temurun dengan melibatkan bahan utama yang sangat spesial, yaitu Cukli Brumbun, sejenis biota laut yang hidup di kedalaman laut mencapai 703 meter di bawah permukaan.

Keunikan Cukli Brumbun tak hanya terletak pada keberadaannya yang sulit ditemukan dan usianya yang telah mencapai ratusan juta tahun, tetapi juga pada kemampuannya dalam pengobatan tradisional. Dari sakit dalam tubuh hingga masalah kulit, Cukli Brumbun diyakini memiliki khasiat yang luar biasa dalam menyembuhkan berbagai penyakit.

"Minyak Cukli ini telah terbukti efektif dalam mengatasi berbagai macam penyakit, mulai dari yang umum seperti sakit kuning, kencing manis, hingga penyakit yang lebih serius seperti kanker atau stroke. Sudah banyak testimoninya dari berbagai daerah di Bali," tuturnya.

Selain digunakan untuk penyakit dalam tubuh, minyak Cukli juga menjadi pilihan untuk masalah kesehatan luar tubuh, seperti koreng, gatal-gatal, atau bahkan sakit tulang.

Proses pembuatannya pun tak sembarangan, melibatkan campuran dengan minyak klentik yang berasal dari sebelas jenis buah kelapa yang dipetik secara khusus dengan mempertimbangkan duasa ayu (hari baik dalam Hindu) yaitu Patra Limutan.

"Dengan proses pengolahan yang melibatkan ritual khusus, seperti menentukan hari baik dan tahap nguripin atau pasupati, minyak Cukli tidak hanya dipandang sebagai obat semata, tetapi juga sebagai sarana spiritual dalam penyembuhan."jelasnya.

Melalui semua keunikan dan keampuhannya, minyak Cukli dari Buleleng bukan hanya sekadar sebuah produk kesehatan, tetapi juga sebuah warisan budaya yang patut dilestarikan.

Dengan terus mempertahankan tradisi pembuatannya yang turun temurun, minyak Cukli tidak hanya menjadi pilihan bagi mereka yang mengutamakan pengobatan alami, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya yang kaya akan kearifan lokal. (suteja)


Baca juga: Hasilkan Inovasi dari Pengalaman Pahit