Search

Home / Aktual / Advertorial

Janger Tanjung Benoa Badung Semarakkan Panggung PKB

Nyoman Sukadana   |    15 Juli 2025    |   20:24:00 WITA

Janger Tanjung Benoa Badung Semarakkan Panggung PKB
Penari remaja Sanggar Wredaya Muni Badung tampilkan Janger Tanjung Benoa di PKB 2025, Senin malam (14/7/2025) di Kalangan Ayodya. (foto/adi)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Panggung Pesta?Kesenian?Bali (PKB) ke?47 kembali menjadi ruang perayaan seni dan warisan budaya dari berbagai daerah. Pada Senin malam (14/7/2025), Kabupaten Badung menghadirkan Sanggar?Seni Wredaya?Muni dari Desa?Adat Tanjung?Benoa, Kecamatan Kuta?Selatan, dalam Utsawa atau Parade Janger Tradisi Remaja di Kalangan Ayodya, Taman?Budaya Provinsi?Bali.

Sanggar ini menampilkan pertunjukan bertema “Napak Tetamian”, kisah hidup berdampingan antar tiga suku dan keyakinan yang telah lama menyatu di Tanjung?Benoa, yaitu Hindu?Bali, Islam?Bugis, dan Cina?Konghucu.

Sebanyak 29 penari remaja dan 22 penabuh tampil seirama dalam gerak janger yang memikat. Mereka tidak hanya menari, tetapi juga menghidupkan kembali janger sebagai tari pergaulan muda?mudi Bali yang sempat vakum di kampung halaman mereka.

Ketua Sanggar sekaligus Koordinator Pementasan, I?Ketut?Aditya?Putra, menjelaskan bahwa tema yang diangkat berakar dari pengalaman hidup di desanya.

“Kami ingin menampilkan bagaimana akulturasi budaya benar?benar hidup di Tanjung?Benoa sejak dulu. Bahkan saat upacara adat, masyarakat dari ketiga suku saling bergotong royong,” ujarnya.

Istilah “Tetamian” merujuk pada peninggalan atau warisan. Salah satu tetamian budaya Tanjung?Benoa adalah tapakan Rangda yang ditarikan dalam Piodalan dengan iringan gending janger, dan kehadirannya selalu disambut kolaborasi lintas suku.

“Gending?gending yang kami bawakan adalah warisan lokal. Kami mempersiapkan pementasan ini selama tiga bulan. Bahkan penari sekarang adalah generasi anak?anak dari penari janger sebelumnya,” tambah Aditya.

Menurut penelusuran sanggar, janger Tanjung?Benoa sempat eksis pada 1998 berkat prakarsa tokoh Banjar?Tengah yang belajar ke Sumerta?Kelod, Denpasar. Seiring perubahan generasi, kesenian ini kemudian vakum tanpa catatan pasti.

Penampilan di PKB?2025 menjadi momentum kebangkitan. Anak?anak muda Tanjung?Benoa kembali menari, mewakili Badung di panggung Bali, menyampaikan pesan damai lewat seni yang terlahir dari harmoni.

Kehadiran mereka membuktikan bahwa PKB bukan sekadar ajang seni, melainkan ruang penting untuk merawat identitas, mengenang warisan, dan menumbuhkan semangat Jagat?Kerthi dalam kehidupan bersama.

(adi/sukadana)

Baca juga :
  • Disdikpora Badung Buka MPLS di Abiansemal
  • Diskominfo Badung Dorong Badan Publik Lebih Informatif
  • 150 Seniman Muda Badung Guncang Ardha Candra